Rabu, 10 Juni 2015

Sejarah Batu Bacan

Sejarah Batu Bacan

Nama batu bacan makin populer saja semakin terkenalnya batu akik di Indonesia yang semakin meluas.

Karena pusat pemerintahan terdapat di Labuha pulau Bacan. Maka batu tersebut di namai batu Bacan. Pada masa itu, warna batu Bacan yang di gemari warna hati Hiu, kembang super dan warna biru.
Lantas siapa orang yang pertamakali menggosok batu bacan mentah hingga menjadi

Berdasarkan tempat aslnya, batu bacan ada dua jenis. Yaitu, batu bacan Doko dari Desa Doko dab berwarna hijau tua dan bacan Palamea, dari Desa Palamea berwarna hijau muda kebiruan.

batu bacan merupakan kekayaan alam Maluku Utara yang sudah di kenal sejak tahun 1960an. Menariknya, batu Bacan ini terdapat di pulau Kasitura bukan pulau Bacan.

Di Indonesia, batu bacan mulai populer mulai sejak tahun 2005. Padahal pada tahun 1960 dikatakan bahwa Presiden RI Soekarno pernah di hadiahi batu tersubut kala beliau datang ke pulau Bacan. Ternate, Tidore, Jailolo ,dan Bacan.



kinclong? Menurut cerita, orang itu bernama Muhammad tinggal di desa Amasing, Bacan.

Pada saat itu, tidak ada masyarakat yang mencari nafkah dengan mencari batu bacan (penambang). Mata pencaharian masyarakat di pulau Kasiruta sebagai petani yang pergi ke kebun. Kadang mereka menemukan batu bacan di sungai atau erosi (gunung yang longsor). Penambang biasanya menukar batu bacan dengan sembako.

sekitar tahun 1990an, batu bacan berbentuk bongkahan batu sebesar 10kg dengan jenis super pertama kali di beli oleh Turis dari Singapura dengan uang ribuan dolar Singapura (ynag nilainya dirtukar pada jaman itu sekitar 7 juta) .

Pembelian batu bacan oleh orang Singapura itu dengan masa yang saat itu cukup tinggi menyebabkan batu bacan sudah mulai di kenal dikalangan penggemar batu bacan mancanegara.

Permintaan batu bacan mulai banyak sejak tahun 2005. Pembeli yang sangat berminat dengan batu bacan adalah kalangan dari suku Tionghoa. Mereka membeli batu bacan dengan warna biru dan hijau dengan harga yang sangat mahal.

Bahkan sejak tahun 2009 sampai sekarang, banyak pembeli dari Jakarta dan Luar negeri yang datang langsung ke lokasi penamnbangan di pulau kasiruta untuk membeli bongkahan batu bacan dengan harga yang sangat mahal hingga ratusan juta bhkan miliaran rupiah.
Demikianlah Sejarah Batu Bacan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar